Headlines News :
Home » , » Pelatih Pemain ABEGE

Pelatih Pemain ABEGE

Written By munawardismail on Jumat, 03 Februari 2012 | 11.25

Menangani tim yang mayoritas pemain muda membuat Bachtiar Juli harus memutar otaknya. Pasalnya, mereka langsung dihadapkan oleh pemain-pemain yang sudah berpengalaman dalam melakoni kompetisi Divisi Utama.

Ya, Pelatih PSSB Bireuen ini mengaku dirinya tak hanya menjadi pelatih. Di luar itu, ia juga harus menjadi orangtua yang menjadi tempat curahan hati (curhat). “Ya, beginilah kalau menangani tim ABG,” ungkap mantan pemain PSSB Bireuen ini ketika ditemui di SMKN 1 Lhong Raya, Banda Aceh.

Menurut pria yang suka bertopi ini, kualitas dan skill para pemainnya memang sudah cukup mumpuni. Apalagi mereka telah menimba ilmu di Paraguay selama 3,5 tahun. “Cuma jam terbang mereka masih minim dan belum punya banyak pengalaman di Divisi Utama,” cetusnya. Bagaimana suka duka pelatih ini menangani Jawalandi dan kawan-kawan, berikut ini wawancaranya.
PSSB Bireuen berada di Grup I Divisi Utama, persaingannya bagaimana?
Sebenarnya persaingan antar tim merata. Cuma anak-anak jam terbang dan pengalaman tandingnya masih minim tapi kualitasnya lumayan. Ke depan saya yakin mereka bisa lebih bagus. Di PSSB Bireuen sendiri ada 33 pemain tapi yang kita daftarkan sekitar 24 pemain.

Tim apa di Grup I yang terberat?
Kita belum tahu yang teberat karena ada klub yang baru main beberap kali. Tapi kalau lihat dari nama dan pengalaman di Divisi Utama, ya sama saja. Tapi materi tiap tahun berbeda-beda. Kalau sudah tiga empat kali main baru akan kelihatan. Kita belum bisa ukur kekuatan lawan, apalagi kalau belum setengah kompetisi.

Tantangan menangani pemain muda bagaimana?
Ya, mereka masih ABG jadi masalah-masalah nonteknisnya terlalu banyak, tapi  bukan masalah yang merusak kondisi. Kita memang butuh jam lebih apalagi mereka tinggal tidak dengan orangtua. Saya sendiri meski belum tua harus menjadi orangtua mereka. Jadi teman tempat curah juga. Anda tahu sendiri mereka masih muda. Kadang-kadang malam minggu mereka ingin keluar. Tapi kalau besok main kan juga harus jaga kondisi. Ini yang harus kita jelaskan kepada anak-anak.
Kita secara tim sudah diatur jadwal makan, latihan, istirihat. Jam berapa mereka harus bangun pagi, makan siang jam berapa, kita sudah tetapkan. Memang, untuk menegakkan disiplin yang susah ketika waktu kita memulai. Tapi kalau kita sudah jalani akan menjadi suatu kebiasaan dan jadi tidak ada masalah.

Soal kebutuhan pemain asing
Kita memang belum ada pemain asingnya. Tapi saya kira tim tetap butuh pemain asing karena di sini masih banyak pemain muda. Saya kira mereka perlu ada komandannya di tiap lini. Ada di belakang, tengah, dan depan, masing-masing satu. Ini juga untuk mengayomi anak-anak. Kita memang sudah mengajukan ke manajemen tapi karena dananya belum turun, ya kita tidak bisa apa-apa.
Pemain asing tipe apa yang dibutuhkan?
Kita lebih condong kepada pemain asal Amerika Latin karena anak-anak lebih mengarah ke sana. Mereka tiga tahun lebih di sana dan sudah terlalu dekat dengan keseharian di sana. Mereka latihan dan makan disesuaikan dengan di sana. Saya pikir dari Amerika Latin bisa menyatu, tidak ada masalah.
Kalau pemain asing  baru yang didatangkan banyak masalah administrasinya. Kadang kalau didatangkan tiga bulan banyak masalah. Yang jelas, kita butuh pemain asing uang sudah beredar di Indonesia. Itu yang kita ambil karena lebih efektif.
http://du.ligaprima.co.id/node/1692
Dari sekian banyak pemain Anda, yang menonjol siapa saja?
Ada beberapa pemain yang menonjol seperti Muarif, Syahrizal, Rahmanudin, Revaldi, Dede Ramadhan, Imanda Putra, dan Jawalandi.  Memang, kalau mereka dimainkan sama tim seusia mereka, saya kira tim ini lebih bagus.[ligaprima.co.id]
 
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Design | Kontak | Copyright © 2011. Aceh Football - All Rights Reserved