Headlines News :
Home » , » PSSI: Tahun 2026 Indonesia Masuk Piala Dunia

PSSI: Tahun 2026 Indonesia Masuk Piala Dunia

Written By munawardismail on Selasa, 31 Januari 2012 | 20.45

Jakarta-PSSI menargetkan tahun 2022 atau paling lambat 2026 Timnas Indonesia bisa menembus Piala Dunia. Guna mewujudkan hal itu PSSI telah merancang program pembinaan usai dini dari semua kelompok umur yang bermuara pada terbentuknya timnas yang kuat. "Paling lambat 2026 kita bisa masuk Piala Dunia," kata Ketua PSSI Djohar Arifin Husin saat menjadi pembicara 'Soccer Management Seminar' di Hotel Mulia, Jakarta, Senin (31/1).

"Tim U-17 baru saja juara turnamen di Hongkong, itu merupakan contoh bibit-bibit bagus yang kelak jadi pemain timnas senior," sambung Djohar. Timnas Merah Putih saat ini tidak hanya satu generasi melainkan enam, yaitu U-16, U-19, U-20, U-21, U-23 dan senior. Mereka berlatih sepanjang tahun sehingga selalu siap bila harus tampil di sebuah kejuaraan.

Untuk menjamin regenerasi timnas yang tangguh PSSI telah menunjuk Wim Rijsbergen, mantan pelatih timnas senior, sebagai Direktur Teknik Tim Nasional. Sedangkan eks pelatih Persema Timo Scheunemann dipercaya menjadi Direktur Pembinaan Usia Dini PSSI. "Tidak cuma itu, pelatih-pelatih pun kita up grade. Kita datangkan instruktur dari Belanda, namanya Bert Pantury. Kapan hari dia sudah memberikan coaching clinic di Jayapura dan Manokwari," beber mantan staf ahli Menpora itu.

Djohar mengakui PSSI sedikit banyak meniru apa yang dilakukan induk organisasi sepakbola Belanda. Di sana pembinaan pemain dilakukan berjenjang dari usia bocah sampai senior. Tak heran bila Belanda tidak pernah absen di Piala Dunia. "Belanda tidak pernah kekurangan stok pemain nasional, padahal jumlah penduduknya sedikit," ujarnya.

Menyinggung soal industri sepakbola, Djohar mengatakan Indonesia saat ini baru belajar membangun sepakbola profesional. Tahun 2008 AFC (Konfederasi Sepakbola Asia) memerintahkan klub-klub di Indonesia harus profesional. Itu sebagai syarat agar bisa mengikuti kompetisi profesional tingkat Asia. "Kalau tidak bisa memenuhi perintah AFC itu sanksinya tiga tahun tidak boleh ikut even tingkat Asia," cetus Djohar.

Akhirnya Indonesia diberi dispensasi tiga tahun dan deadline AFC itu jatuh pada 13 Oktober 2011 silam. Djohar menjelaskan, sebuah klub bisa disebut profesional bila memenuhi sedikitnya lima aspek, yaitu berbadan hukum, punya infrastruktur, sumber dana sendiri, manajemen profesional, serta suporting alias pembinaan usia dini. "Ini yang membuat klub-klub kalang kabut, apalagi setelah APBD distop," katanya lagi.

Menyadari kesulitan yang dihadapi klub, PSSI terus berusaha membantu mencarikan sumber pendanaan. Salah satunya dari TV Right (hak siar) pertandingan kompetisi yang menghasilkan uang senilai Rp 1,3 triliun. "Itu nilai kontrak kita selama empat tahun. Uang itu sebagian kita alokasikan untuk klub, di samping cari sponsor-sponsor lainnya," sebut Djohar dalam seminar yang juga menghadirkan Ernesto Paolillo, CEO Inter Milan, sebagai pembicara itu. [ligaprima.co.id]
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Design | Kontak | Copyright © 2011. Aceh Football - All Rights Reserved